SEJARAH PKBM PUTRA MANDIRI GEMAWANG

 


SEJARAH PKBM PUTRA MANDIRI GEMAWANG TAK LEPAS DARI KEBERADAAN "NAFASKU" DAN TBM NURUL FATAH

    Pada tahun 2001 berawal dari sekelompok remaja masjid yang pada waktu itu mengadakan pertemuan membentuk grup Rebana. Akhirnya grup rebana itu diberi nama “Nurul Fatah”. Penampilan pertama kali Rebana Nurul Fatah ini adalah di MI Al Islam Gemawang dalam rangka peringatan hari besar islam, walaupun waktu itu hanya sebagai pengisi acara pembukaan.
    Seiring dengan perkembangannya organisasi ini, maka pada tahun 2003 dikembangkanlah organisasi ini agar bisa dirasakan manfaatnya bagi masyarakat sekitarnya dan secara luas pada umumnya. Maka didirikanlah organisasi Nurul Fatah Social Community yang disingkat “NAFASKU”. Pada tanggal 1 September 2003 berdirilah TBM Nurul Fatah dimana tbm ini adalah awal mula pendidikan luar sekolah/ non formal pun terbuka selain itu TBM Nurul Fatah masuk dalam divisi pendidikan NAFASKU.
    Pada awal berdiri TBM Nurul Fatah tidak memiliki gedung sendiri. Dengan menumpang dirumah salah seorang warga TBM Nurul Fatah mencoba untuk tetap hidup dan melayani masyarakat dengan berbagai informasi melalui pelayanan baca dan pinjam buku.
    Tercatat sudah lima kali TBM Nurul Fatah ini berpindah tempat dari satu rumah warga ke rumah warga yang lain. Pada tahun 2006 TBM Nurul Fatah menerima dan Blokgrant APBD hingga bias mengontrak disalah satu rumah warga. Karena semakin dikenalnya TBM ini maka semakin mudah TBM ini mencari dana bantuan untuk membuat gedung sendiri. Hingga alhamdulillah tahun 2007 TBM Nurul Fatah sekaligus Nurul Fatah Social Community (NAFASKU) sebagai induk organisasi ini resmi memiliki gedung sendiri diatas tanah seluas 7 x 17 M2 dengan luas gedung 6 x 14 M2 dengan dua lantai.
Karena masih jarangnya perpustakaan apalagi yang berformat TBM didaerah kec. Jambu dan sekitarnya membuat masyarakat disekitar Desa Gemawang dan sekitarnya ini sangat antusias sekali. Tercatat hingga saat ini sudah lebih dari 500 orang yang sudah menjadi anggota dari tahun 2003 hingga akhir tahun 2008.
YANG MENDASARI BERDIRINYA TBM NURUL FATAH
    Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memberikan dampak yang demikian cepat di segala bidang kehidupan begitupun pandangan masyarakat tentang KESADARAN PENDIDIKAN.
    Perubahan yang demikian cepat, membuat semua yang telah di pelajari senantiasa kurang, termasuk dalam pendidikan formal. Keadaan yang demikian itu menempatkan Taman Bacaan Masyarakat sebagai alternatif dan mempunyai posisi strategis. Karena sebagai tempat untuk mencari ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan masyarakat tanpa memandang latar belakang pendidikan yang dimiliki.
    Dengan pelayanannya Taman Bacaan Masyarakat sangat dibutuhkan keberadaannya sebagai pusat informasi pengetahuan, keterampilan dan teknologi belajar masyarakat. Karena semakin mahalnya harga buku dan biaya operasional untuk Taman Bacaan Masyarakat. Maka kami berusaha untuk terus mengembangkan Taman Bacaan Masyarakat yang ada ini sabagai alternatif mendapatkan informasi dan pengetahuan sacara lebih, dalam operasional dan sarana prasarana.
    Desa Gemawang merupakan salah satu dari sekian desa yang mencoba memberikan layanan baca kepada masyarakat dengan mendirikan TBM sejak tahun 2003. desa ini berbatasan langsung dengan 2 kabupaten sekaligus, yakni Kabupaten Magelang dan Kabupaten Temanggung. Dengan jumlah penduduk ± 3.500 jiwa yang sebagian besar adalah petani dan buruh, dan tingkat pendidikannya pun masih sangat rendah sehingga didirikannya Paket AKF, Paket B, dan Paket C, menjadikan TBM ini sebagai wahana menambah ilmu yang murah dan meriah. Sehingga harga buku yang tidak terjangkau oleh masyarakat, dapat terlayani di TBM ini.
Dengan dikeluarkannya Undang-undang perpustakaan yang telah disahkan tanggal 2 oktober 2007, pengembangan suatu system nasional layanan perpustakaan yang berkesinambungan yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat di kota dan di desa menjadi semakin jelas. Pengembangan TBM adalah merupakan salah satu upaya meningkatkan sumber daya, pelayanan dan peningkatan terhadap minat dan budaya baca masyarakat terutama di pedesaan.
    Dari Pengembangan TBM Nurul Fatah tersebut melahirkan PKBM PUTRA MANDIRI sebagai pendidikan Non Formal dibawah naungan PNF yang mampu bersaing dan bermanfaat bagi masyarakat dan menjangkau semua kalangan.




Salam dari mimin (Red. Yus)